JAKARTA - Pemerintah kembali menghadirkan peluang emas bagi para lulusan baru perguruan tinggi melalui Program Pemagangan Nasional Tahun 2025 gelombang kedua.
Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman industri yang nyata, sekaligus meningkatkan kompetensi angkatan kerja Indonesia. Setelah gelombang pertama mendapat respons positif, Kemnaker menargetkan lebih dari 80.000 peserta pada batch kedua. Pendaftaran dibuka mulai 6 hingga 12 November 2025, memberi kesempatan luas bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan di dunia kerja.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, menekankan bahwa program ini menjadi bagian penting dari strategi pemerintah dalam mempersiapkan angkatan kerja yang siap pakai. “Program Pemagangan Nasional Batch 2 segera dibuka, dengan target lebih dari 80 ribu peserta. Kami mengajak perusahaan dan generasi muda untuk mempersiapkan diri mendaftar,” ujar Anwar melalui siaran pers Biro Humas Kemnaker.
Tahapan Pendaftaran dan Seleksi Program
Seperti gelombang pertama, batch kedua Program Pemagangan Nasional 2025 akan dilaksanakan secara terstruktur melalui beberapa tahapan. Proses ini memastikan transparansi dan kualitas peserta yang terpilih. Tahapan tersebut meliputi pendaftaran penyelenggara dan usulan program magang pada 24 Oktober hingga 5 November 2025, diikuti pendaftaran calon peserta pemagangan pada 6 hingga 12 November 2025.
Seleksi peserta berlangsung pada 12 hingga 20 November 2025, dengan pengumuman dan penetapan peserta final pada 21 November 2025. Pelaksanaan program batch kedua direncanakan dimulai pada 24 November 2025. Setiap tahapan diatur untuk memastikan peserta memperoleh pengalaman belajar yang optimal dan relevan dengan kebutuhan industri.
Manfaat Program bagi Fresh Graduate
Program pemagangan ini tidak hanya memberi kesempatan bekerja di dunia industri, tetapi juga membekali peserta dengan keterampilan praktis dan pengetahuan yang dapat diterapkan langsung di lingkungan kerja. Kegiatan ini menekankan kompetensi teknis dan soft skills, sehingga para lulusan memiliki daya saing tinggi di pasar kerja.
“Harapan Pemerintah adalah supaya para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan kompetensi dan mendapatkan pengalaman yang nyata,” tutur Anwar Sanusi. Program ini sejalan dengan arahan Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli yang menekankan pentingnya pengalaman praktis sebagai bagian dari pengembangan kualitas angkatan kerja Indonesia.
Dengan mengikuti pemagangan, fresh graduate dapat mengenal budaya kerja perusahaan, membangun jejaring profesional, dan memahami mekanisme operasional industri secara langsung. Hal ini menjadi modal penting sebelum memasuki dunia kerja secara permanen, sehingga mengurangi kesenjangan antara pendidikan formal dan praktik kerja.
Peran Perusahaan dan Penyedia Program
Tidak hanya peserta, perusahaan dan penyelenggara program magang juga memegang peran penting dalam kesuksesan Program Pemagangan Nasional. Perusahaan yang berpartisipasi akan menyediakan pengalaman belajar yang sesuai standar industri, sekaligus menjadi sarana untuk mendeteksi calon tenaga kerja potensial.
Kemnaker memastikan semua penyelenggara program dan perusahaan yang menjadi tuan rumah magang telah diverifikasi agar pengalaman peserta optimal dan aman. Program batch kedua ini membuka peluang bagi perusahaan untuk berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia nasional, sekaligus memperkuat sinergi antara sektor pendidikan dan industri.
Anwar Sanusi menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan peserta magang menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan pendekatan terstruktur dan dukungan penuh dari semua pihak, Program Pemagangan Nasional gelombang kedua diharapkan mampu mencetak generasi muda yang terampil, kompeten, dan siap bersaing di pasar kerja global.